terdiam memaknai resahku
derai air hujan memanggil riuhku
aku membeku
dalam sujud malam palsu
menatap awan yang menyapa
meneriakan demi bualan
yang seakan menyapu damaiku
kau datang dan pergi
seakan tak pedulikanku
tetesan ini menancap kalbu
pintaku hanya satu
tapi luas harapanku
demi setitik cinta
dan sebutir rindu
meneriakan hari demi haru
0 komentar:
Posting Komentar