Jumat, 10 Desember 2010

RESIKO TERHADAP KESEHATAN AKIBAT MEROKOK



Semua bentuk tembakau adalah bersifat adiksi (candu) dan mematikan. Kesimpulan dari bukti-bukti ilmiah menyatakan bahwa para perokok berhadapan dengan peningkatan resiko kematian dari berbagai macam jenis kanker (khususnya kanker paru-paru), penyakit jantung, strok, emfisema dan penyakit yang fatal maupun yang tidak fatal lainnya. Cerutu, pipa, shisha, dan perokok lintingan menderita dan memiliki konsekuensi yang sama dengan perokok biasa. Mereka yang mengunyam tembakau menghadapi peningkatan resiko kanker di daerah sekitar mulut, khususnya di bibir, lidah, serta tenggorokan.
Perempuan dan anak-anak menderita tambahan resiko kesehatan dari merokok. Merokok selama kehamilan merupakan hal yang berbahaya bagi ibu dan janin, dan akan mengakibatkan masalah perkembangan yang membayangi anak-anak di seluruh aspek kehidupannya. Paparan asap rokok secara pasif yang ada pada masa kanak-kanak merupakan gabungan dari yang berbahaya dimulai dari masa janin yang terpapar asap rokok.
Rokok dengan rendah tar atau nikotin tidak mengurangi bahaya merokok. Bagaimanapun, berhenti dari merokok dapat sangat mengurangi resiko kesehatan dan menghasilkan keuntungan kesehatan secara dini dan dalam jangka waktu yang panjang. Dari perspektif kesehatan masyarakat, tembakau secara sederhana tidak memberikan hasil yang positif. Nikotin digunakan sebagai insektisida dan para ahli terus menerus mencari kegunaan lain dari tembakau, seperti teknologi genetis atau mengembangkan bioma.
Resiko kesehatan pada ibu yang merokok selama kehamilan
Ibu       :  keguguran spontan, kehamilan ektopik, kerusakan mendadak pada plasenta, plasenta yang menghalangi jalan lahir, kerusakan membran karena kurang matang, kelahiran prematur
Janin, bayi, dan anak :  bayi dengan berat badan yang rendah, bayi lahir mati, defekasi kelahiran seperti sindrom kematian bayi mendadak, penurunan fungsi paru-paru, efek jangka panjang pada fisik dan mental, infeksi saluran pernapasan bagian bawah.

Kimiawi berbahaya
Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia, 60 diantaranya dikenal sebagai zat karsinogen dan beberapa diantaranya telah dicap sebagai bahan yang mengakibatkan iritasi.
Asap rokok termasuk
Ditemukan pada
Aseton
Menghapus cat
Arsen
Racun semut
Butan
Pemantik bahan bakar
Cadmium
Baterai mobil
Karbon monoksida
Asap buangan mobil
DDT
Insektisida
Formaldehida
Balsem cair
Hidrogen sianida
Hukuman mati dengan gas
Metanol
Bahan bakar roket
Nicotin
Racun kecoa
Fenol
Obat pembasmi kuman pada toilet
Propilen glicol
Anti beku
Toluen
Pelarut bahan industri
Vinil klorida
Plastik

Waktu mengambil segalanya:
Setiap rokok mengambil 7 menit kehidupan perokok

Pernyataan pribadi
“Nikotin merupakan agen yang mengakibatkan kecanduan pada rokok.”
Brown & Williamson (1983)

Kesaksian tersumpah sebelum Kongres AS
“Saya percaya bahwa nikotin tidak bersifat candu.”
Para Direktur Utama dari tujuh perusahaan rokok yang besar pada tahun 1994.

“Efek dari mengubah kebiasaan merokok dengan rokok rendah tar kemungkinan meningkatkan – bukan mengurangi – resiko dari merokok.”
P. Lee untuk Amerika Inggris Tembakau, 1979

Merokok berkaitan dengan tanggung jawab akan 90% dari semua kanker paru-paru, 75% dari radang saluran pernapasan yang kronis dan emfisema, serta 25% dari kasus penyakit jantuk iskemik.

Merokok Pasif
Merokok pasif juga dikenal sebagai paparan pada perokok pihak kedua atau perokok yang berada pada lingkungan. Perokok pasif menghirup asap dari bagian rokok yang terbakar dan asap yang berasal dari yang telah dihembuskan oleh perokok. Asap dari rokok merupakan komponen utama dari perokok pasif dan lebih beracun dibanding asap yang dihembuskan oleh perokok.
Merokok pasif menyebabkan berbagai macam efek kesehatan pada non perokok. Non perokok yang terpapar asap rokok memiliki resiko terkena kanker paru-paru antara 20 persen dan 30 persen, serta 25 persen resiko meningkat pada penyakit jantung. Sebagai tambahan membahayakan ibu, perokok pasif selama kehamilan berhubungan dengan masalah kesehatan pada janin dan bayi.
Bukti-bukti yang berkembang mengenai resiko kesehatan dari perokok pasif telah dipakai oleh banyak negara untuk melarang rokok di tempat-tempat umum. Sementara larangan menjadi penting dan langkah-langkah yang diperlukan diambil untuk melindungi non perokok dari asap rokok, namun mereka tidak cukup untuk melindungi generasi muda dari bahaya yang disebabkan paparan asap rokok. Lebih dari separuh anak-anak di dunia terpapar asap rokok, yang terbesar terjadi di rumah. Untuk melindungi setiap hak anak untuk berkembang di lingkungan bebas asap rokok, perokok dewasa harus dikurangi, khususnya diantara orang tua.

Area Bebas Asap Rokok
“Ketakutan bahwa larangan merokok akan merusak kepentingan bisnis industri rokok merupakan hal yang tidak ditemukan dimanapun.”
Bank Dunia, 2002

Tidak ada tingkatan yang aman jika paparan asap rokok sudah berada pada lingkungan.
Larangan merokok berguna baik bagi perokok maupun non perokok. Non perokok yang tidak terlalu terpapar asap perokok, sementara perokok mengurangi merokok memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk berhenti merokok, dan meningkatkan kepercayaan diri untuk berhenti merokok. Efek tersebut menjadi lebih signifikan pada penerapan larangan yang menyeluruh dibandingkan dengan larangan yang tidak menyeluruh. Ketika area bebas asap rokok dalam ruangan diperbolehkan, ventilasi tidak cukup untuk menghilangkan asap rokok dan pengurangan merokok di kalangan perokok menjadi kurang signifikan.
Larangan merokok menjadi berguna secara ekonomi bagi pegawai. Larangan merokok relatif tidak mahal untuk diterapkan, dan dapat mengurangi potensi terjadi kebakaran, mengurangi premi asuransi dan mengurangi ketidakhadiran pegawai.
Dukungan semakin bertambah untuk larangan merokok di tempat-tempat umum. Di banyak negara dengan sedikit atau bahkan tidak ada peraturan kawasan bebas asap rokok, masyarakatnya sangat menginginkan larangan tersebut ada di daerah mereka. Di banyak tempat dimana larangan merokok dimandatkan secara hukum, pegawai, pelanggan dan pemilik bisnis melaporkan kepuasan dari hasil yang dicapai.

Beban Harga dari Merokok di Tempat Kerja
Euros 2000
Perusahaan mempunyai 10.000 pegawai dimana 3.000 diantaranya merokok.
Setiap pegawai yang merokok menghabiskan 6 rokok per hari di tempat kerja
Rokok dihabiskan dalam waktu 5 menit
Setiap pegawai yang merokok membuang 30 menit setiap hari kerja
Setiap pegawai yang merokok menghabiskan  Rp. 171.460,- per jam
Membebani perusahaan sebesar  Rp. 20.579.265,- per tahun
3.000 pegawai yang merokok membebani perusahaan sebesar Rp. 61.519.500.000,- per tahun




RESIKO TERHADAP KESEHATAN AKIBAT MEROKOK



Semua bentuk tembakau adalah bersifat adiksi (candu) dan mematikan. Kesimpulan dari bukti-bukti ilmiah menyatakan bahwa para perokok berhadapan dengan peningkatan resiko kematian dari berbagai macam jenis kanker (khususnya kanker paru-paru), penyakit jantung, strok, emfisema dan penyakit yang fatal maupun yang tidak fatal lainnya. Cerutu, pipa, shisha, dan perokok lintingan menderita dan memiliki konsekuensi yang sama dengan perokok biasa. Mereka yang mengunyam tembakau menghadapi peningkatan resiko kanker di daerah sekitar mulut, khususnya di bibir, lidah, serta tenggorokan.
Perempuan dan anak-anak menderita tambahan resiko kesehatan dari merokok. Merokok selama kehamilan merupakan hal yang berbahaya bagi ibu dan janin, dan akan mengakibatkan masalah perkembangan yang membayangi anak-anak di seluruh aspek kehidupannya. Paparan asap rokok secara pasif yang ada pada masa kanak-kanak merupakan gabungan dari yang berbahaya dimulai dari masa janin yang terpapar asap rokok.
Rokok dengan rendah tar atau nikotin tidak mengurangi bahaya merokok. Bagaimanapun, berhenti dari merokok dapat sangat mengurangi resiko kesehatan dan menghasilkan keuntungan kesehatan secara dini dan dalam jangka waktu yang panjang. Dari perspektif kesehatan masyarakat, tembakau secara sederhana tidak memberikan hasil yang positif. Nikotin digunakan sebagai insektisida dan para ahli terus menerus mencari kegunaan lain dari tembakau, seperti teknologi genetis atau mengembangkan bioma.
Resiko kesehatan pada ibu yang merokok selama kehamilan
Ibu       :  keguguran spontan, kehamilan ektopik, kerusakan mendadak pada plasenta, plasenta yang menghalangi jalan lahir, kerusakan membran karena kurang matang, kelahiran prematur
Janin, bayi, dan anak :  bayi dengan berat badan yang rendah, bayi lahir mati, defekasi kelahiran seperti sindrom kematian bayi mendadak, penurunan fungsi paru-paru, efek jangka panjang pada fisik dan mental, infeksi saluran pernapasan bagian bawah.

Kimiawi berbahaya
Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia, 60 diantaranya dikenal sebagai zat karsinogen dan beberapa diantaranya telah dicap sebagai bahan yang mengakibatkan iritasi.
Asap rokok termasuk
Ditemukan pada
Aseton
Menghapus cat
Arsen
Racun semut
Butan
Pemantik bahan bakar
Cadmium
Baterai mobil
Karbon monoksida
Asap buangan mobil
DDT
Insektisida
Formaldehida
Balsem cair
Hidrogen sianida
Hukuman mati dengan gas
Metanol
Bahan bakar roket
Nicotin
Racun kecoa
Fenol
Obat pembasmi kuman pada toilet
Propilen glicol
Anti beku
Toluen
Pelarut bahan industri
Vinil klorida
Plastik

Waktu mengambil segalanya:
Setiap rokok mengambil 7 menit kehidupan perokok

Pernyataan pribadi
“Nikotin merupakan agen yang mengakibatkan kecanduan pada rokok.”
Brown & Williamson (1983)

Kesaksian tersumpah sebelum Kongres AS
“Saya percaya bahwa nikotin tidak bersifat candu.”
Para Direktur Utama dari tujuh perusahaan rokok yang besar pada tahun 1994.

“Efek dari mengubah kebiasaan merokok dengan rokok rendah tar kemungkinan meningkatkan – bukan mengurangi – resiko dari merokok.”
P. Lee untuk Amerika Inggris Tembakau, 1979

Merokok berkaitan dengan tanggung jawab akan 90% dari semua kanker paru-paru, 75% dari radang saluran pernapasan yang kronis dan emfisema, serta 25% dari kasus penyakit jantuk iskemik.

Merokok Pasif
Merokok pasif juga dikenal sebagai paparan pada perokok pihak kedua atau perokok yang berada pada lingkungan. Perokok pasif menghirup asap dari bagian rokok yang terbakar dan asap yang berasal dari yang telah dihembuskan oleh perokok. Asap dari rokok merupakan komponen utama dari perokok pasif dan lebih beracun dibanding asap yang dihembuskan oleh perokok.
Merokok pasif menyebabkan berbagai macam efek kesehatan pada non perokok. Non perokok yang terpapar asap rokok memiliki resiko terkena kanker paru-paru antara 20 persen dan 30 persen, serta 25 persen resiko meningkat pada penyakit jantung. Sebagai tambahan membahayakan ibu, perokok pasif selama kehamilan berhubungan dengan masalah kesehatan pada janin dan bayi.
Bukti-bukti yang berkembang mengenai resiko kesehatan dari perokok pasif telah dipakai oleh banyak negara untuk melarang rokok di tempat-tempat umum. Sementara larangan menjadi penting dan langkah-langkah yang diperlukan diambil untuk melindungi non perokok dari asap rokok, namun mereka tidak cukup untuk melindungi generasi muda dari bahaya yang disebabkan paparan asap rokok. Lebih dari separuh anak-anak di dunia terpapar asap rokok, yang terbesar terjadi di rumah. Untuk melindungi setiap hak anak untuk berkembang di lingkungan bebas asap rokok, perokok dewasa harus dikurangi, khususnya diantara orang tua.

Area Bebas Asap Rokok
“Ketakutan bahwa larangan merokok akan merusak kepentingan bisnis industri rokok merupakan hal yang tidak ditemukan dimanapun.”
Bank Dunia, 2002

Tidak ada tingkatan yang aman jika paparan asap rokok sudah berada pada lingkungan.
Larangan merokok berguna baik bagi perokok maupun non perokok. Non perokok yang tidak terlalu terpapar asap perokok, sementara perokok mengurangi merokok memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk berhenti merokok, dan meningkatkan kepercayaan diri untuk berhenti merokok. Efek tersebut menjadi lebih signifikan pada penerapan larangan yang menyeluruh dibandingkan dengan larangan yang tidak menyeluruh. Ketika area bebas asap rokok dalam ruangan diperbolehkan, ventilasi tidak cukup untuk menghilangkan asap rokok dan pengurangan merokok di kalangan perokok menjadi kurang signifikan.
Larangan merokok menjadi berguna secara ekonomi bagi pegawai. Larangan merokok relatif tidak mahal untuk diterapkan, dan dapat mengurangi potensi terjadi kebakaran, mengurangi premi asuransi dan mengurangi ketidakhadiran pegawai.
Dukungan semakin bertambah untuk larangan merokok di tempat-tempat umum. Di banyak negara dengan sedikit atau bahkan tidak ada peraturan kawasan bebas asap rokok, masyarakatnya sangat menginginkan larangan tersebut ada di daerah mereka. Di banyak tempat dimana larangan merokok dimandatkan secara hukum, pegawai, pelanggan dan pemilik bisnis melaporkan kepuasan dari hasil yang dicapai.

Beban Harga dari Merokok di Tempat Kerja
Euros 2000
Perusahaan mempunyai 10.000 pegawai dimana 3.000 diantaranya merokok.
Setiap pegawai yang merokok menghabiskan 6 rokok per hari di tempat kerja
Rokok dihabiskan dalam waktu 5 menit
Setiap pegawai yang merokok membuang 30 menit setiap hari kerja
Setiap pegawai yang merokok menghabiskan  Rp. 171.460,- per jam
Membebani perusahaan sebesar  Rp. 20.579.265,- per tahun
3.000 pegawai yang merokok membebani perusahaan sebesar Rp. 61.519.500.000,- per tahun