Pada kali ini artikel kali ini saya agak lari dari artikel-artikel sebelumnya,hati saya terdesak untuk menulis artikel ini karena saya terharu melihat para aparat kita yang semakin hari-semakin jadi tapi tidak bertanggung jawab atas perbuatan mereka sendiri kepada masyarakat...
Pada tangal/30/02/2011 siang itu saya berniat untuk pergi ke kampus,walaupun kegiatan kampus belum berjalan normal (LIBUR)tapi saya ingin melihat nilai-nilai yang suda keluar hasil UAS minggu kemaren.
Di perjalanan saya melihat para aparat kita (POL PP) yang bertindak kasat terhadap ibu-ibu yang sedang mencari nafkah dengan berjualan di pinggir jalan di sekitar jalan baru (JB) bekasi timur dekat terminal bekasi kota,ya saya tau ini perintah dari atasan mereka (pol PP) untuk membersikan kota bekasi agar terlihat bersi dan repi tapi tidak seperti ini caranya.
Ada seorang ibu sambil menggendong bua hatinya mempertahankan warung tempat iya mencari nafkah,saya melihat ibu itu menangis sambil menusir (POL PP) agar pergi dan jangan mengusur warungnya,tapi yang saya lihat dengan muka serem gaya ala preman pasar (POL PP) membongkat warung ibu itu dan membawah semua perlengkapan jualannya untuk menjadi barang bukti kepada atasan mereka (POL PP)
Setelah semua angota (POL PP) pergi saya mendekati ibu itu dan menanyakan kenapa ibu ini,menangis dan ibu ini menjawab dengan tersedu-sedu mereka tidak tau ibu suda mencari nafkah di sini selama 3 tahun,Cuma in satu-satunya ini mata pencarian ibu dan keluarga...anak ibu masu kecil-kecil ada satu putri yang sekarang kelas 4 SD dan satu putra yang masi kecil yang sedang di gandong ibu itu.
Saya melihat Ibu ini terlihat sangan putus asah, di zama sekarang yang sembako melambung tingi dan tidak adanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat kecil dan dengan program pemerinta kota bekasi mengusur warung ibu ini dan ibu ibu yang lain yang denag susah paya mencari nafkah untuk hari esok yang lebih baik,mlah di gusur yasa kira pejabat kita kurang kerjaan tidak ada hal yang lebi baik di buat selain mengusur dan mengusur? Saya kira pemerintah harus buka mata pasang telinga untuk mendengar dan melihat warganya yang sedang susah dan membantu bukan malah tamba bikin susah.
Siapa yang mau hidupnya susah seperti ini? Saya pikir tidak ada yang mau hidup serba miskin kan,cooba bapak-pecabat merasakan nasib seperti ibu tadi saya kira bapak juga tidak mau...memang waktu pemelihan umum semua kasi mulut manis pada masyarakat untuk iya naik menjadi kepala bagian di pemerintahan tapi pas suda jadi kepala iya menutup mata menyumbat telinga untuk masyarakat..jujur saya sangat seduh melihat ibu ini,pemerintah memang tidak punya hati nirani..
Harusnya pemerintah yang mendorong orang seperti ibu ini untuk maju,atau memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat bukanya malah bukan tambah bikin susah
Saya harap para wakil rakyat yang duduk di dewan dan pemerintahan bekasi bisa renungkan baik-baik sebelum bertindak karena bapak dan ibu ini wakil rakyat bukan musuh rakyat
Sekian dari saya
By:BALAGU.COM(roger)
0 komentar:
Posting Komentar